Tuesday

Rantai Nyawa

In the name of Allah , The Most Merciful, The Most Kind

Dan dalam diam ku lihat
Ku tatap sepenuh hati
Hanyut hingga tak ada yang gerak
Seperti daun jatuh
Perlahan aku terdampar
Aku yakin aku gagah
Tapi aku tak yakin jika
Aku lihat orang lain
Lari dan terus berlari
Bumi tempat aku pijak
Awan tempat aku lindung
Tanah tempat aku lahir
Aku manusia lemah
Kadang kadang
Aku jadi sangat kuat
Semangat yang entah dari mana
Aku mahukan hidup
Yang bila mana aku lihat
Tak ada yang lebih
Tapi kita manusia
Kita tak boleh ada semua
Hidupkan kehidupan kau
Jangan jadi batu
Nafaskan roh kau
Jangan jadi kayu
Dunia hanya tempat permainan sementara
Tunggu saat jantung henti
Tunggu, tunggu, tunggu.

4 comments:

wardah said...

menarik puisi kamu :) keep it up, SH ! :)

Syafiq Hafiz said...

terima kasih wardah..

panglima harapan said...

u almost like me. trjemahkan apa yg brlaku dlm hdup n di sekeliling mlalui pnulisan. but u, through poem n me, through short dialog :)

thanks yaa snggah blog sy.

Syafiq Hafiz said...

sama sama, terima kasih juga singgah blog saya, saya sangat hargai =')

penulisan membuatkan seseorang rasa didengari oleh semua pihak, for me. thank you again =)